Minggu, 09 Februari 2014

Taufik Hidayat




Taufik Hidayat adalah pemain bulu tangkis tunggal putra dari Indonesia yang berasal dari klub SGS Elektrik Bandung dengan tinggi badan 176 cm. 
  Lahir: 10 Agustus 1981 (32 tahun), Kota Bandung, Indonesia
Tinggi: 1,75 m
Berat: 64 kg
Pasangan: Ami Gumelar


  Taufik Hidayat  merupakan pemain bulutangkis  tunggal putra dari Indonesia. Dia  berasal dari klub SGS Elektrik Bandung. 
Anak dari  pasangan Aris Haris dan Enok Dartilah ini adalah peraih medali emas untuk Indonesia pada Olimpiade Athena 2004 dengan mengalahkan Seung Mo Shon dari Korea Selatan di babak final. 


  Pada 21 Agustus 2005, dia menjadi juara dunia dengan mengalahkan permain peringkat 1 dunia, Lin Dan di babak final, sehingga menjadi pemain tunggal putra pertama yang memegang gelar Kejuaraan Dunia Bulutangkis dan Olimpiade pada saat yang sama. Selain itu, ia juga sedang memegang gelar juara tunggal putra Asian Games (2002, 2006). Ia tampil di Olimpiade Beijing 2008, namun langsung kalah di pertandingan pertamanya, melawan Wong Choong Hann di babak kedua.

Taufik Hidayat 
juga telah enam kali menjuarai Indonesia Terbuka: 1999, 2000, 2002, 2003, 2004, dan 2006.
Pengalaman lainnya antara lain pada Piala Thomas (2000, 2002, 2004, 2006, dan 2008) serta Piala Sudirman (1999, 2001, 2003, dan 2005).

Ia menikahi putri Agum Gumelar,  Ami Gumelar pada 4 Februari 2006. Mereka telah dikaruniai seorang putri pada awal Agustus 2008, yang kemudian diberi nama Natarina Alika Hidayat. Kelahiran putrinya ini tepat beberapa hari sebelum ia berangkat ke Kuala Lumpur, Malaysia untuk mengikuti Kejuaraan Dunia.

Taufik kemudian mundur dari Pelatnas Cipanyung pada 30 Januari 2009. Setelah itu ia menjadi pemain profesional. Beberapa waktu lalu ia juga menjalin bisnis dengan Yonex dalam pengadaan alat olahraga.

Tantowi Ahmad




 Nama Lengkap : Tontowi Ahmad
Alias : No Alias
Profesi : -
Tempat Lahir : Banyumas, Jawa Tengah
Tanggal Lahir : Sabtu, 18 Juli 1987
Zodiac : Cancer
Hobby : Nonton | Makan | Bermain biliar
Warga Negara : Indonesia

Tontowi Ahmad adalah pemain bulu tangkis Indonesia ganda campuran yang biasa berpasangan dengan Lilyana Natsir. Tontowi merupakan pemain bulu tangkis ganda campuran terbaik Indonesia, bersama Lilyana Natsir. Sementara dalam rangking dunia, ia dan Lilyana berada di peringkat ke-4 terbaik dunia berdasarkan BWF (Badminton World Federation). 

                      Baru-baru ini Tontowi/Lilyana Natsir berhasil menjadi Juara Macau Open 2011 setelah lawannya pasangan asal China Taipei (Taiwan) Chen Hung Ling/Chen Wen Hsing resmi mengundurkan diri karena cedera setelah  bertanding melawan pasangan Muhammad Rijal/Debby Susanto (Indonesia) di semifinal. Ini adalah kemenangan kelima di sepanjang tahun 2011 bagi Tontowi/Lilyana.

                      Sepanjang tahun 2011, pasangan Tontowi Ahmad/Lilyana Natsir telah menjuarai India Open 2011 setelah mengalahkan pasangan Pia Zubaedah/Fran Kurniawan (Indonesia) di final, Malaysia Open 2011 mengalahkan Chan Peng Soon/Goh Liu Ying (Malaysia), Singapore Open 2011 mengalahkan pasangan China Taipei yang seharusnya menjadi lawan mereka di final Macau Open, Chen Hung Ling/Chen Wen Hsing, dan mereka juga meraih Medali Emas SEA Games 2011.

                       Pasangan Tontowi dan Lilyana juga dipastikan akan mengikuti Kejuaraan Dunia yang akan di  gelar dari tanggal 14-18 Desember 2011 di Cina dimana delapan pemain terbaik dunia dari masing masing kategori akan bertanding menjadi yang terbaik.

                        Tontowi-Liliyana, meraih gelar juara dunia nomor ganda campuran dalam kejuaraan dunia bulutangkis pada final di Guangzhou, China Pada 11 Agustus 2013. Tontowi dan Lilyana mengalahkan pasangan asal China yang juga pemain ganda campuran no. 1 dunia.  Gelar juara dunia ini adalah yang pertama kali bagi Tontowi. Prestasinya tersebut diapresiasi oleh Presiden SBY. SBY langsung menghubungi Tontowi via ponsel untuk mengucapkan selamat.
PENGHARGAAN
  • 2008: Perempat final Yonex German Open 2008 (bersama Muhammad Rijal), Juara Vietnam GP 2008 (bersama Shendy Puspa Irawati)
  • 2009: Semi final Yonex Sunrise India Open 2009 (bersama Richi Puspita Dili), Juara Vietnam International Challenge 2009 (bersama Richi Puspita Dili), Semi final New Zealand Open Grand Prix 2009 (bersama Richi Puspita Dili), Semi final Chinese Taipei Grand Prix Gold 2009 (bersama Richi Puspita Dili), Semi final Yonex-Sunrise Vietnam Open GP 2009 (bersama Richi Puspita Dili)
  • 2010: Perempat final Yonex-Sunrise Badminton Asia Championships 2010 (bersama Greysia Polii), Juara Kumpoo Macau Open Badminton Championships (bersama Lilyana Natsir), Runner-Up Chinese Taipei GP Gold (bersama Lilyana Natsir), Juara Indonesia Grand Prix Gold 2010 (bersama Lilyana Natsir)
  • 2011: Perempat final Victor Korea Open Super Series Premier 2011 (bersama Lilyana Natsir), Semi final WILSON Swiss Open Grand Prix Gold 2011 (bersama Lilyana Natsir), Juara India Superseries (bersama Lilyana Natsir), Juara Malaysia GP Gold (bersama Lilyana Natsir), Juara Singapura Superseries (bersama Lilyana Natsir), Runner-up Indonesia Open Superseries Premier 2011 (bersama Lilyana Natsir), Semi final Yonex BWF World Championships 2011 (bersama Lilyana Natsir), Perempat final Bankaltim Indonesia Open GP Gold 2011 (bersama Lilyana Natsir), Medali Emas Sea Games 2011 (besama Lilyana Natsir), Juara Macau Open Badminton Championships (bersama Lilyana Natsir)
  • 2013 : Juara Dunia Ganda Campuran bersama Lilyana Natsir
Tontowi Ahmad adalah pemain bulu tangkis Indonesia ganda campuran yang biasa berpasangan dengan Lilyana Natsir. Tontowi merupakan pemain bulu tangkis ganda campuran terbaik Indonesia, bersama Lilyana Natsir. Sementara dalam rangking dunia, ia dan Lilyana berada di peringkat ke-4 terbaik dunia berdasarkan BWF (Badminton World Federation). 

Baru-baru ini Tontowi/Lilyana Natsir berhasil menjadi Juara Macau Open 2011 setelah lawannya pasangan asal China Taipei (Taiwan) Chen Hung Ling/Chen Wen Hsing resmi mengundurkan diri karena cedera setelah  bertanding melawan pasangan Muhammad Rijal/Debby Susanto (Indonesia) di semifinal. Ini adalah kemenangan kelima di sepanjang tahun 2011 bagi Tontowi/Lilyana.

Sepanjang tahun 2011, pasangan Tontowi Ahmad/Lilyana Natsir telah menjuarai India Open 2011 setelah mengalahkan pasangan Pia Zubaedah/Fran Kurniawan (Indonesia) di final, Malaysia Open 2011 mengalahkan Chan Peng Soon/Goh Liu Ying (Malaysia), Singapore Open 2011 mengalahkan pasangan China Taipei yang seharusnya menjadi lawan mereka di final Macau Open, Chen Hung Ling/Chen Wen Hsing, dan mereka juga meraih Medali Emas SEA Games 2011.

Pasangan Tontowi dan Lilyana juga dipastikan akan mengikuti Kejuaraan Dunia yang akan di gelar dari tanggal 14-18 Desember 2011 di Cina dimana delapan pemain terbaik dunia dari masing masing kategori akan bertanding menjadi yang terbaik.

Tontowi-Liliyana, meraih gelar juara dunia nomor ganda campuran dalam kejuaraan dunia bulutangkis pada final di Guangzhou, China Pada 11 Agustus 2013. Tontowi dan Lilyana mengalahkan pasangan asal China yang juga pemain ganda campuran no. 1 dunia.  Gelar juara dunia ini adalah yang pertama kali bagi Tontowi. Prestasinya tersebut diapresiasi oleh Presiden SBY. SBY langsung menghubungi Tontowi via ponsel untuk mengucapkan selamat.

Liliyana Natsir



Tanggal lahir : 09 September 1985
Lahir di : Manado, Sulawesi Utara, Indonesia
Zodiac : Virgo
Terkenal sejak meraih medali perak Bulutangkis ganda campuran bersama Nova Widianto di "Olimpiade Beijing" (2008)
Sosok Lilyana Natsir pasti sudah tidak asing bagi penggemar bulutangkis. Atlet berusia 26 tahun ini berhasil merebut gelar Juara Dunia 2013 bersama rekannya Tontowi Ahmad.

Lilyana Natsir atau yang akrab disapa Butet merupakan anak perempuan pasangan Beno Natsir dan Olly Maramis. Ia dilahirkan di Manado, Sulawesi Utara, 9 September 1985. Pebulutangkis dengan tinggi 168 cm ini memiliki seorang kakak perempuan bernama Calista Natsir.

Kecintaan Butet terhadap olahraga bulutangkis telah muncul sejak masih berusia belia. Itu terbukti dari bergabungnya dia dengan klub bulutangkis Pisok, Manado, ketika masih di sekolah dasar.

Keseriusannya di dunia bulutangkis mulai tampak ketika berusia 12 tahun. Saat itu pebulutangkis yang juga akrab disapa Liliyana itu memutuskan pindah ke Jakarta untuk bergabung dengan klub PB Tangkas di Jakarta. Tiga tahun sesudahnya, ia sukses masuk pemusatan latihan nasional (pelatnas).

Lilyana pada mulanya dipasangkan dengan Vita Marissa di partai ganda putri. Melalui arahan sang pelatih, Richard Mainaky, atlet ini kemudian bersanding dengan Nova Widianto di lapangan sejak 2004.

Keputusan Richard Mainaky terbukti sukses. Pasangan Nova-Lilyana berhasil menyabet sederet penghargaan seperti Singapore Open (2004), SEA Games (2005, 2007), Juara Dunia di Amerika Serikat (2005), Juara Taiwan Open (2006), Indonesia Open (2005) dan Runner-Up All England Open Super Series (2008).

Namun 2009 jadi tahun terakhir pasangan Nova-Lilyana. Usia Nova yang menginjak 35 tahun menjadi alasan utama PBSI menyudahi pasangan dengan beda usia 8 tahun tersebut. Selepas kepergian Nova, Lilyana bersanding dengan rekan barunya, Tontowi Ahmad. Tak butuh waktu lama bagi Lilyana dan Owi untuk saling menyesuaikan pola bermain. Mereka berhasil membawa pulang gelar juara di turnamen Macau Open Grand Prix Gold 2010. Saat itu mereka berhadapan dengan rekan senegara sendiri, Hendra Aprida Gunawan dan Vita Marissa. Menang dengan skor 21-14, 21-18, pasangan ini mulai menunjukkan kapasitas mereka.

Keduanya pun semakin mantap berprestasi. Beberapa torehan juara dari ganda campuran ini antara lain Juara Malaysia Open GP Gold 2011, Juara Sunrise India Open Super Series 2011, Juara Swiss Open 2012, Runner-Up Yonex Denmark Open 2012 dan masih banyak lainnya. Namun, diantara gelar juara yang berhasil mereka dapatkan, menjadi Juara Yonex All England Badminton Championships 2013 bisa dibilang adalah prestasi terbesar mereka. Hal tersebut karena sektor ganda campuran Indonesia terakhir kali keluar menjadi juara di event yang sama 33 tahun yang lalu.

Tak hanya itu, pasangan ini kembali membawa kebanggaan bangsa di 2013. Owi dan Butet keluar sebagai juara dunia lewat ajang pertandingan BWF World Championship di Guangzhou, China, Agustus lalu. Mereka mengalahkan ganda campuran tuan rumah, China, Xu Chen-Ma Jin. Pertarungan olahraga raket yang terjadi dalam 3 babak tersebut berhasil dimenangkan Tontowi dan Lilyana dengan skor 21-13, 16-21 dan 22-20. Saat ini pasangan ganda campuran Indonesia ini menempati posisi ke-3 Ranking Badminton World Federation.

Dalam urusan kehidupan pribadi, atlet yang menyukai masakan Manado ini diketahui masih single. Meski begitu, ia beberapa kali diisukan menjalin asmara dengan rekan di lapangan. Nama Hendra Setiawan dan Rendra Wijaya adalah sosok pebulutangkis yang pernah digosipkan menjadi kekasih Lilyana. Namun, menanggapi hal tersebut, atlet tomboy ini menjelaskan bahwa dirinya masih belum punya pacar.



Simon Santoso



Tanggal lahir
29 Juli 1985 (umur 28)
Tempat lahir
Tegal, Jawa Tengah
Tinggi
1.75 m (5 ft 9 in)
Berat
65 kg (140 lb)
Asal negara
https://blogger.googleusercontent.com/img/proxy/AVvXsEgjPLJ9MWt7iyTiViuv2dgWb359xX4Hnl2Bygp8USAe9Jo98ZBIECWnKnjMWVqoacqqxAa-_q_sNyCvrcaMU39GswSWyQ1kDWo3y-DzasmUbHGYEYxJkpQly51V7VRhAdMuPm8x6Y98TLo-S0Zzadoe3oW2f3W87TtVJFVzkh9O4n0smm9xz1QjlDotE4nkigoCunnBQbzBBJCNl1xL-qG2VZ8gSSfCcppQIoGc= Indonesia



Pemuda Tegal yang Mengharumkan Nama Indonesia
Lahir di kota Tegal, Jawa Tengah, yang notabene merupakan produsen kok bulutangkis terbesar di Indonesia pada 29 Juli 1985 dari pasangan Hosea Lim dan Rahel Yanti, Simon Santoso merupakan bungsu dari empat bersaudara. Bertinggi badan 175 cm dan berambut hitam, Simon telah bersungguh-sungguh untuk menjadi pemain bulutangkis sejak kecil dan mulai hijrah ke Jakarta untuk bergabung dengan PB tangkas sebelum kemudian terjaring dalam pelatnas pada tahun 2002. Hanya selang satu tahun atau pada tahun 2003 lebih tepatnya, pebulutangkis yang menggemari komik Kungfu Boy ini langsung melejit dan menjadi runner up di ajang Singapore Sattelite. Hingga saat ini, sudah banyak sekali gelar yang telah dipersembahkan oleh Simon kepada dunia perbulutangkisan Indonesia.

Sonny Dwi Kuncoro




Nama Lengkap : Sony Dwi Kuncoro
Alias : No Alias
Profesi : -
Agama : Islam
Tempat Lahir : Surabaya, Jawa Timur
Tanggal Lahir : Sabtu, 7 Juli 1984
Zodiac : Cancer
Hobby : Otomotif | Travelling
Warga Negara : Indonesia

Ayah : Mochammad Sumadji
Ibu : Asmiati
Istri : Gading Safitri
Anak : Divia Amanta Kuncoro

      Sony Dwi Kuncoro adalah pemain bulu tangkis tunggal putra Indonesia. Sejak kecil, Sony dilatih untuk menjadi seorang atlet bulu tangkis oleh ayahnya. Ia rela meninggalkan bangku pendidikan saat beranjak SMP. Menurutnya, bulu tangkis merupakan karier yang akan ditekuninya selama hidupnya. Mimpi Sony untuk masuk pelatihan nasional akhirnya tercapai pada tahun 2003 setelah bertahun-tahun berlatih di klub Suryanaga, Surabaya.


Anak dari pasangan Mochammad Sumadji dan Asmiati ini berhasil merebut medali perunggu di bagian tunggal putra setelah mengalahkan Boonsak Ponsana dari Thailand pada Olimpiade Athena 2004. Sony juga merupakan pemain bulu tangkis tunggal pertama pada tim Thomas Cup Indonesia.

Namun, sejak 2006 beberapa ujian berupa cedera kerap menghampiri Sony. Kenangan terburuk dialami Sony saat dia harus absen di Indonesia Terbuka 2006 yang digelar di tanah kelahirannya, GOR Kertajaya, Surabaya. Padahal Sony adalah salah satu atlet yang diharapkan dapat mengungguli karier Taufik Hidayat setelah meredup, akan tetapi stamina Sony sering membuatnya mengalami cedera dan menghambatnya untuk bisa tampil maksimal.

Sony menikah dengan kekasihnya, Gading Safitri pada 24 Juli 2009 di Surabaya. Dua tahun kemudian, mereka dikaruniai seorang putri yang bernama Divia Amanta Kuncoro. Saat itu, Sony seharusnya berlaga di Australia Terbuka yang berlangsung pada 5-10 April 2011, akan tetapi ia mundur karena Sony enggan melewatkan momen kebahagiaan kelahiran anak pertamanya, sehingga ia terpaksa mengundurkan diri dari turnamen. 

Mari Kristin Yulianti




Nama Lengkap :Maria Kristin Yulianti
Agama : Kristen
TTL : Tuban, Jawa Timur Selasa, 25 Juni 1985
Zodiac : Cancer
Hobby : Membaca 
Ayah :Yuli Purnomo
Ibu : Herbiati


Maria Kristin Yulianti adalah pemain bulu tangkis tunggal putri Indonesia. Ia telah aktif sebagai pemain bulu tangkis nasional Indonesia sejak tahun 2004.
Maria awalnya membenci bulu tangkis, namun karena motivasi dari sang ayah, ia pun mulai menyukai bulu tangkis dan dapat menjadi Juara Porseni di Tuban. Sempat ditolak oleh PB Djarum, Kristin tidak menyerah. Tahun berikutnya ia pun berhasil masuk di PB Djarum dan mengikuti final turnamen nasional, sehingga membuatnya dilirik oleh PBSI dan ditarik masuk ke Pelatnas Cipayung.
Di tahun 2007, nama pemain bulu tangkis asal Tuban ini semakin naikkarena mengalahkan Adriyanti Firdasari di Final Womens SingleSEA Games 2007 dan mengantarkan Indonesia menjadi Peraih Medali Emas Beregu Putri SEA Games 2007. Piala Thomas dan Uber 2008 yang digelar di Jakarta juga menjadi berkah dimana Kristin dapat menorehkan prestasi besar dengan menjadi Runner Up setelah bertahun-tahun Indonesia gagal, bahkan tahun 2006 gagal lolos ke putaran final.

Prestasi paling besar yang pernah diraih Kristin adalah perolehan medali perunggu pada Olimpiade Beijing 2008. Akan tetapi, kini Maria tak mungkin lagi mengulang suksesnya seperti olimpiade lalu. Cedera yang berkepanjangan membuat prestasinya merosot dan kini kembali ke klubnya PB Djarum selepas dari Pelatnas Cipayung. Legenda bulutangkis Susi Susanti menyayangkan keputusan PBSI, dimana bukannya memberikan solusi dan motivasi kepada Maria tetapi malah mengeluarkannya dari Pelatnas. 

Saat ini Maria tengah fokus untuk pemulihan cedera dan kembali berlatih di klub PB Djarum karena mengalami degradasi dan ada yangmengundurkan diri.

Mohammad Ahsan





Nama Lengkap : Mohammad Ahsan
Alias : No Alias
Profesi : -

Tempat Lahir : Palembang
Tanggal Lahir : Senin, 7 September 1987
Zodiac : Virgo
Hobby : Makan
Warga Negara : Indonesia

Mohammad Ahsan adalah salah satu pemain bulu tangkis ganda putra Indonesia yang biasa berpasangan dengan Bona Septano. Dalam rangking dunia, ia dan Bona berada di peringkat ke-6 pemain bulu tangkis kelas ganda putra terbaik berdasarkan BWF (Badminton World Federation).  

Pemain bulu tangkis asal Palembang ini diarahkan untuk bermain secara serius di bulu tangkis oleh orangtuanya. Ahsan beserta dengan kakaknya hijrah ke Jakarta setelah lulus SMP di Palembang untuk bersekolah dan berlatih bulu tangkis. Ahsan akhirnya bergabung dengan pelatnas di tahun 2006 di mana sebelumnya ia dibina di klub PB Djarum.

Pasangan Ahsan/Bona cukup mengejutkan masyarakat dalam maupun luar negeri karena tiba-tiba mereka muncul di papan 10 besar dunia dan menjadi pasangan pelapis ganda utama Indonesia, Markis Kido/Hendra Setiawan. Bahkan saat SEA Games 2011, Ahsan/Bona mampu mengalahkan senior mereka Kido/Hendra dan menyabet medali emas.

Ahsan dikenal sebagai pemain bulu tangkis yang memiliki pertahanan kuat, pukulan yang cukup menekan walaupun tidak sembarangan, dan seringnya melakukan gaya akrobatik, baik sebagai bentuk pertahanannya dari gempuran smes bertubi-tubi maupun mengambil bola dari balik badan atau dari antara kedua kaki.
Ahsan bersama Hendra Setiawan meraih gelar juara dunia ganda putra untuk pertama kali di final BWF World Championships 2013 yang digelar di China. Ia sempat tidak percaya atas pencapaiannya ini. Terlebih duet yang terbentuk tersebut usianya belum setahun. Menyabet gelar dunia adalah impian Ahsan sejak kecil, ia begitu bahagia bisa meraih gelar itu.

Ia siap jika dipercaya kembali menjadi tulang punggung Indonesia untuk berkompetisi dan mengukir prestasi. Atas prestasinya ini, pasangan Hendra dan Ahsan berhasil melesat ke pringkat dua dunia dari ranking lima.


 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Hostgator Discount Code