Minggu, 09 Februari 2014

Adriyanti Firdasari




Adriyanti Firdasari adalah pemain bulu tangkis tunggal putri Indonesia. Pemain bulu tangkis kelahiran Jakarta ini dikenal memiliki gerakan yang lincah dan sering membuat drop shoot yang mematikan bagi lawannya. Firda pun telah memperkuat tim nasional bulu tangkis Indonesia sejak tahun 2004. Pada turnamen Piala Uber 2008 lalu di Jakarta, dia menjadi tunggal kedua putri setelah Maria Kristin Yulianti.

Mulai tahun 2009, karier Firda terus mengalami peningkatan, mulai dari Ronde 1 Jepang Terbuka Super Series di mana dia mengalahkan pemain nomor satu dunia, Zhou Mi dari Hong Kong. Kemudian di Perancis Terbuka Super Series dengan mengalahkan sekaligus membalas kekalahannya pada Juara Denmark Super Series, Tine Rasmussen.
Namun pada bulan Desember, di SEA Games 2009 Vientiane, Laos, Firda tidak bisa menyumbangkan medali bagi Indonesia, setelah dikalahkan tunggal putri muda Thailand yang masih berumur 14 tahun, Ratchanok Inthanon. Kemudian di laga SEA Games 2011, Firda juga gagal merebut emas karena dikalahkan oleh tunggal putri Singapura, Fu Mingtian.

Meskipun di Piala Uber 2010 lalu Firda hanya mampu menjadi semifinalis, namun untuk Piala Uber 2012 berikutnya nama Firda dimasukkan ke dalam nominasi pemain bulu tangkis tunggal putri dan diharapkan untuk bisa memaksimalkan permainannya.
Firda juga salah satu pemain yang mempunyai skill yang bagus, permainan yang bagus dan bervariasi, meskipun sering gagal dalam menjuarai Turnamen tetapi Firda selalu menunjukkan permainan terbaiknya, keuletannya dan semangat juang yang luar biasa di dalam pertandingan.
Dia juga mendapat kesan yang mendalam saat bertanding di Denmark Open. Dia sangat salut dengan suporter di sana. Menurut Firda, suporter di Denmark sangat menghargai atlet-atlet yang sedang berjuang di lapangan. Firda juga menambahkan bahwa hal ini sangat kontras dengan fan bulu tangkis di Indonesia. Dia menambahkan saat atlet Indonesia hanya dipuja saat juara dan dicaci maki ketika kalah.


Mulai tahun 2009, karier Firda terus mengalami peningkatan, mulai dari Ronde 1 Jepang Terbuka Super Series di mana dia mengalahkan pemain nomor satu dunia, Zhou Mi dari Hong Kong. Kemudian di Perancis Terbuka Super Series dengan mengalahkan sekaligus membalas kekalahannya pada Juara Denmark Super Series, Tine Rasmussen.
Namun pada bulan Desember, di SEA Games 2009 Vientiane, Laos, Firda tidak bisa menyumbangkan medali bagi Indonesia, setelah dikalahkan tunggal putri muda Thailand yang masih berumur 14 tahun, Ratchanok Inthanon. Kemudian di laga SEA Games 2011, Firda juga gagal merebut emas karena dikalahkan oleh tunggal putri Singapura, Fu Mingtian.

Meskipun di Piala Uber 2010 lalu Firda hanya mampu menjadi semifinalis, namun untuk Piala Uber 2012 berikutnya nama Firda dimasukkan ke dalam nominasi pemain bulu tangkis tunggal putri dan diharapkan untuk bisa memaksimalkan permainannya.
Firda juga salah satu pemain yang mempunyai skill yang bagus, permainan yang bagus dan bervariasi, meskipun sering gagal dalam menjuarai Turnamen tetapi Firda selalu menunjukkan permainan terbaiknya, keuletannya dan semangat juang yang luar biasa di dalam pertandingan.
Dia juga mendapat kesan yang mendalam saat bertanding di Denmark Open. Dia sangat salut dengan suporter di sana. Menurut Firda, suporter di Denmark sangat menghargai atlet-atlet yang sedang berjuang di lapangan. Firda juga menambahkan bahwa hal ini sangat kontras dengan fan bulu tangkis di Indonesia. Dia menambahkan saat atlet Indonesia hanya dipuja saat juara dan dicaci maki ketika kalah.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Hostgator Discount Code