Jumat, 24 Januari 2014

Benarkah China Negara Paling Curang Di Bulutangkis?.


Chen Jin dan Lin Dan Saat Babak Final Li NIng Singapore Open 2011 | Newshopper.Sulekha
China adalah salah satu kekuatan Bulutangkis dunia. Negeri Tirai Bambu ini tak habis-habisnya memproduksi deretan pemain-pemain berkelas dan selalu diingat. Selesai satu masa seorang pemain, pemain lainnya akan muncul dengan prestasi yang luar biasa. Sayangnya,prestasi China di Bulutangkis banyak dinodai dengan permainan kotor yang ditengarai sebagai salah satu jalan untuk memuluskan peran China mengambil alih kuasa permainan Bulutangkis dunia. Permainan curang ini banyak yang terdeteksi banyak pula yang tidak kelihatan karena tersusun rapi di bawah perintah dan rapat-rapat kecil di ruang ganti pemain. Kecurangan inilah yang banyak melukai pemain-pemain dunia dari negara-negara lain. Karena China memainkan intrik busuk dibawah bendera fairplay yang dikibarkan sebagai salah satu isyarat penting dunia Olahraga. Benarkah China negara paling curang di Bulutangkis?.
Masih ingatkah teman-teman Almintoners dengan kasus mundurnya Lin Dan dari partai final Singapore Open 2011 yang kala itu mempertemukan dirinya dengan Chen Jin. Lin Dan Diprediksi menderita gastroenteritis yang menyerang lambungnya. Saat itu, suami Xie Xingfang ini dinyataan walkover karena tak muncul di lapangan. Alasan dari mundurnya Lin Dan adalah bermain ketat melawan Simon Santoso dan Peter Gade di babak sebelumnya dan terlalu banyak minum air es sehingga membuat lambungnya menjadi bermasalah. Mundurnya Lin Dan saat itu memberikan Chen Jin gelar juara pertamanya di tahun itu untuk turnamen Super Series setelah di tiga turnamen sebelumnya tersingkir. Mundurnya Lin Dan ditengarai bukan karena sakit tetapi lebih kepada memberi jalan bagi Chen Jin untuk bisa tampil di Olimpiade setelah peringkatnya turun ke posisi 9 dunia saat itu.
Atau masih ingatkah lagi dengan kasus dipulangkannya 4 ganda putri termasuk ganda putri China di Olimpiade London 2012. Pada saat itu, ganda putri China Yu Yang dan Wang Xiaoli yang sangat kuat dan diprediksi akan dengan mudah mendapat emas tidka mau bermain secara serius setelah tahu bahwa kemenangannya akan berbuah pertemuan all chinese bukan di babak final. Demi menghindari hal tersebut, Yu Yang dan wang Xiaoli bermain sangat buruk. Ganda putri Korea dan Indonesia yang tahu gelagat pemain China pun juga tak mau tampil dengan kekuatan penuh karena menghindari pertemuan dengan pemain China. Jadilah keempat ganda putri itu masuk boks hitam dan langsung di diskualifikasi.
Atau tengok saja bagaimana kemenangan Lin Dan di Kejuaraan dunia 2013. Berada di peringkat dunia yang tidak layak, Lin Dan malah mendapatkan kesempatan menjajal perburuan gelar kelimanya melalui jalur wildcard. Tak ada All Chinese Finals di partai puncak, China kemudian mematikan Air Conditioner yangs ejatinya dari hari pertama pertandingan sudah menyala sehingga membuat Lee Chong Wei dehidrasi, sulit bernafas sehingga kemudian akhirnya menderita kram dan tak dapat melanjutkan permainan.
Taktik tidak terpuji inilah yang membuat banyak orang berpikir bahwa China memang negara paling curang di Bulutangkis. Senada dengan anggapan ini, Badzine pernah melakukan survey di tahun 2011 dan mendapati bahwa 20% pertandingan yang mempertemukan sesama China selesai dengan kemenangan karena Walkover dan Retired. dan hanya 1 persen pertandingan yang berakhir dengan walkover dan retired ketika pemain China bertemu dengan pemain dari negara lain.
China Rajanya Curang, Benarkah?
Always Badminton pun mencoba mengutak atik skor pertandingan sepanjang tahun 2011 untuk menemukan apakah survey yang dilakukan oleh Badzine ini benar adanya. Kami mengambil sampel data dari seluruh turnamen Super Series Premiere, Super Series, Grand Prix Gold dan Grand Prix dan mengecualikan turnamen setingkat yang berada di bawahnya. kami juga mengeluarkan turnamen BWF Series Finals 2010 yang digelar di Bulan Januari 2011. Hasilnya, hasil perhitungan kami hampir mendekati dengan yang dilakukan Badzine. Badzine mungkin emngambil sampel dari seluruh turnamen apapun kelasnya.
Kami mendapati bahwa sepanjang tahun 2011 di semua event Super Series Premiere, Super Series, Grand Prix Gold dan Grand Prix terdapat 119 kali pertemuan sesama China di semua babak. Hasilnya 21 pertandingan atau kurang lebih 18% pertandingan berakhir dengan walkover dan retired. Dari 21 kali aksi walkover dan retired pemain China saat berhadapan dengan pemain China lainnya, 20 kasus terjadi di atas hari kamis. Kasus kemenangan tanpa bertanding pemain China saat melawan pemain China lainnya rentan terjadi di hari Jum’at saat babak perempat final 29% kemudian disusul pada partai semi final yaitu hari sabtu dan partai final yaitu hari minggu.
Dari 21 pertandingan ini, walkover dan retired paling banyak dilakukan oleh tunggal putri sebesar 9 kasus (43%) serta tunggal putra, ganda putra, dan ganda campuran masing-masing 4 kasus (19%). Inilah mungkin mengapa tungga-tunggal putri China yang selalu bisa menguasai dan mendominasi peringkat BWF, karena mereka selalu sering saling bantu membantuuntuk menaikkan peringakt dari pemain China. Tercatat di nomer tunggal putri Wang Yihan dan Wang Shixian paling banyak menerima limpahan kemenangan hasil walkover dan retired.
Kami juga mencoba menghitung jumlah  pertemuan sesama China yang berakhir dengan kemenangan pemain/pasangan non unggulan yang mengalahkan pemain unggulan atau pemain unggulan terendah yang bisa mengalahkan unggulan yang lebih tinggi di atasnya atau dalam tanda kutip pemain/pasangan berperingkat rendah yang bisa mengalahkan pemain dengan peringkat lebih tinggi hasilnya hampir 37 partai dimenangkan oleh pemain berperingkat rendah terhadap kompatriotnya yang memiliki rangking lebih tinggi.
Kalau melihat dari statistik ini, maka banyak opini bisa terbentuk. Apa yang kami ingin sampaikan bahwa jika ini memang salah satu trik China untuk tetap terus berkuasa dengan memainkan  berbagai macam lakon maka ini tidak benar. Semua orang di dunia mengakui bahwa pemain China memang hebat, namun jika kehebatan itu hasil dari tukar guling atas sesuatu maka itu yang tidak benar. Salah satu cara menghentikan kebusukan ini adalah tampil sebaik-baiknya dan menghentikan laju pemain-pemain China sehingga tidak terjadi hal-hal seperti ini. China memang akhirnya berhasil menghancurkan psikologis lawan jika bertemu dengan mereka karena peringkatnya yang tinggi. Namun Survey membuktikan bahwa Wang Yihan,Li Xuerui, Chen Long, Du Pengyu, Zhang Nan/Zhao Yunlei, XU Chen/Ma Jin, Cai Yun/Fu Haifeng, Lin Dan dan banyak pemain China juga bisa takluk dari pemain pemain negara lain asal pemain tersebut punya kepercayaan diri yang tinggi dan tampil tanpa beban.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Hostgator Discount Code